Paham konvensional mengatakan, bahwa intelegensi merupkan suatu angka tetap ( IQ ) dan akan selalu demikian, ide seperti di adopsi oleh banyak pendidik dimasa lampau, beberapa orang siswa dikatakan lamban, dan sebagian lagi berbakat, dengan adanya vonis seperti ini mereka yang lamban dan berbakat dipisahkan kelomponya, akhirnya muncul apa yang disebut sekolah unggulan,
sekolah biasa-biasa saja bahkan ada yang menyebut sekolah buangan, penerapan seperti ini sama halnya kita telah menyortir mereka dari kehidupan yang seharusnya tidak boleh terjadi, kepercayaan seperti ini begitu menyebar hingga sampai sekarang, menurut Eric Jensen dalam bukunya memperkaya otak, paham seperti yang disebutkan tidak perlu terjadi banyak penulis pendidikan yang berpendapat bahwa bahwa guru memilki pekerjaan yang sifatnya merubah otak karena pembelajaran merupakan perubahan biologis, dengan belajar otak manusia terbentuk dan diperkaya, berhasil atau tidaknya pemebelajaran dapat dilihat dari tingkah laku siswa,
sekolah biasa-biasa saja bahkan ada yang menyebut sekolah buangan, penerapan seperti ini sama halnya kita telah menyortir mereka dari kehidupan yang seharusnya tidak boleh terjadi, kepercayaan seperti ini begitu menyebar hingga sampai sekarang, menurut Eric Jensen dalam bukunya memperkaya otak, paham seperti yang disebutkan tidak perlu terjadi banyak penulis pendidikan yang berpendapat bahwa bahwa guru memilki pekerjaan yang sifatnya merubah otak karena pembelajaran merupakan perubahan biologis, dengan belajar otak manusia terbentuk dan diperkaya, berhasil atau tidaknya pemebelajaran dapat dilihat dari tingkah laku siswa,
Lantas muncul pertanyaan bagaimana cara memperkaya otak , ada dua pilihan untuk memperkaya otak anak yaitu di rumah dan disekolah, dalam rubrik ini penulis hanya menyampaikan hal-hal yang harus dilaukan disekolah, karena disekolah program kurikulum jelas,
Menurut Jensen ada beberapa hal yang perlu dilakukan disekolah yaitu :
- Pemadatan kurikulum, Pemadatan disini maksudnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan kompetensinya dengan waktu yang singkat.dimana sekolah emberikan kepada siswa untuk memlih apakah ingin cepat diselesaikan atau tidak, karena dengan adanya pilihan ini, hasrat anak untuk belajar akan tinggi.
- Pengelompokan kemampuan , maksudnya , anak yang malas dengan anak yang rajin disatukan agar mereka saling membutuhkan, antara siswa saling mengisi,
- program penarikan dan akselerasi, maksud dari program ini, adalah si anak yang memiliki kemampuan tinggi diajak untuk bergabung dengan level mereka yang lebih tinggi, seperti mendatangkan seorang propesor dihadapan mereka, mendatangkan pakar ilmu matematika di hadapan mereka, atau mendatangkan guru asing kekelas mereka,
- Memperluas kuriklum,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar